Senin, 31 Mei 2010

I am not Motivator


Assalamu'alaikum wr.wb
Shahabatku yang baik. Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat dan mendapatkan kemudahan-kemudahan dari Allah. Sehingga apa yang telah kita janjikan kepada diri sendiri, terlaksana layaknya kisah novel berjalan indah. Namun itu semua kita sadari, bahwa hanya karena bantuan Allah, apa yang kita usahakan berhasil dan sesuai doa kita.

”I am not Motivator”. Mungkin ada pertanyaan hadir, maksudnya apa? Atau, kalau bukan sebagai motivator, terus apa? Note ini saya persembahkan untuk diri saya sendiri. Bila mungkin cocok dan bermanfaat, saya persembahkan juga Kepada shahabat muda, yang usianya seperti saya saat ini. Memiliki keinginan sebagai publik speaker, terutama ingin ”menggelari diri” sebagai Motivator.

Hari ini saya sadari. Ternyata ada kekeliruan pemikiran, pemahaman dan penyikapan dalam diri saya, terhadap nama, profesi atau panggilan Motivator. Saya benar-benar telah salah kaprah. (semoga kekeliruan ini, tidak terulang lagi kepada shahabat muda yang memiliki cita-cita mulia ini). Oh ya? Betul. Saya telah menyikapi dengan amat keliru.

Dulu pernah seorang Coach bertanya. ”Apa yang mendasarimu menjadi Motivator?” Disaat itu memang,  yang membuat saya ingin menjadi pembicara yang bisa memotivasi, karena saya merasakan semangat dan gairah yang luar biasa dalam diri saya, setelah mengikuti training motivasi. Dalam benak saya ”Pantasan orang-orang dijakarta memiliki semangat hidup, karena ada kegiatan seminar / pelatihan yang membangkitkan gairah, semangat dan penuh inspirasi. Sementara selama saya di Aceh, saya belum pernah mendapatkan hal demikian. Oleh karena itu, saya mau menjadi Motivator”.

Selain itu, saya dulu juga melihat kehidupan para motivator (guru-guru dan senior). Menjalani hidup yang menggiurkan dalam hal financial (anggapan saya sepeti itu dulunya). Dikenal oleh banyak orang. Jalan-jalan keluar kota, bahkan luar negeri. Itupun membuat saya semakin mau menjadi motivator.(Keliru#1 kurang jelas misi Sehingga menjadi bohong kepada diri yaitu; selama ini kalau ditanya mengapa mau menjadi motivator, Jawaban yang saya berikan terkesan sangat mulia ”Mau membantu orang lain agar mendapatkan hidup yang lebih baik”). 

Selanjutnya saya pun mulai melakukan apa yang saya baca dibuku-buku motivasi, bagaimana mendapatkan apa yang kita mau. Pemberanian diripun terjadi dengan menuliskan ”Motivator” Sebagai profesi saya. Kebenaran saat itu, saya memiliki cara pandang instant dalam diri. Itulah kenyataannya, dengan  menganggap cukup menggunakan ilmu ATM, Amati, Tiru dan Modifikasi. Jadilah Motivator instant. Padahal diindonesia Cuma 2 hal yang instant; susu instan dan Mie instan he...he...(Keliru#2. Menggampangkan dan mengaharapkan cara-cara / proses mudah/instant).

Shahabat Motivator muda, itulah kekeliruan saya. Yaitu MINDSET Terlalu menggampangkan, menganggap mudah, bahkan hidup tenang serta menjadi dikenal banyak orang, bila menjadi motivator. Guru saya pernah mengingatkan ”Ketahuilah, dalam konteks profesi. Kamu sesungguhnya bukanlah apa yang kau kenalkan (mengenalkan diri), tetapi dirimu sebenarnya adalah karena dikenalkan (dikenal)”. Ini bukan persoalan salah ataupun benar. Tetapi lebih kepada cara pandang dan Attitude yang melekat pada profesi tersebut.

Sementara itu, yang membuat saya sadar siapa diri saya sesungguhnya, setelah mendapatkan penjelasan dari bapak Rhenal Kasali ”Who is Motivator?”. Penjelasan beliau sangat menyentil diri saya, sehingga sekarang saya sadar, belum pantas mengelari diri sebagai Motivator. Karena menurut beliau seseorang bisa dikatakan motivator bila :

Tempaan sejarah hidup.
Sejarah hidup yang telah dia lalui, memberikan inspirasi dan semangat bagi orang lain. Proses perjalanan yang dia lalui membuat orang termotivasi. Yaitu melalui proses cerita dan materi yang disampaikan, merupakan sejarah real kehidupan nyata yang dia lalui. (Walk to talk)

Bingkai ilmu.
Tapi sangat naif juga, sejarah yang telah dilalui, kemudian cara-cara itu diaplikasikan juga untuk orang lain. Sementara setiap kita berbeda. Walaupun esensinya adalah sama. Bingkai ilmu yang dimaksud adalah knowlegde dan skill, sehingga dengan begitu didapatlah sebuah roadmap dan desain sesuai (congruen) yang ditiupkan oleh ruh-ruh pengalaman kepada orang lain.

Dari penjelasan beliau tersebut, saya berkaca diri. Untuk saat ini belumlah pantas menyebut diri sebagai motivator. Karena masih sedikit sejarah diri yang bisa disampaikan. Tetapi, belum adanya pengalaman bukanlah alasan untuk tidak bertindak, karena semua itu bermula dari proses langkah pertama. Mungkin, perkataan pak Ronny tepat, saat ketemu beliau di Rilzt Carlton. Beliau menyebut saya sebagai Tsunami Survivor..

Akhirnya, saya yakin, apapun nama, istilah ataupun sebutan yang saya gunakan. Itu semua kembali kepada perilaku dan karakter yang melekat kepada diri. Wallahu'alam.
Jakarta 23 mei 2010.

Label:


Rabu, 26 Mei 2010

Sepenggal Kisah "Kakek dan Tabunganya"


Assalamu’alaikum wr.wb
Shahabat saya yang baik, semoga hari ini menjadi penentu keberhasilan kita. Melalui karya dan pahatan sejarah yang kita bekas kan kepada alam semesta. Sehingga hukum ketertarikan yang nyata ada didunia, meiyakan dalam wujud amin, terhadap doa dan usaha kita.

Tadi siang tepatnya jam 11.00 wib. Saya masuk ke sebuah Bank di dramaga Bogor. Saya disapa ramah oleh pak Satpam. Kemudian, saya diberikan form dan no antrian. No antrian yang dilaminating kertas berwarna kuning, tetulis rapi hasil printing, font times new roman 118. Setelah saya mengisi no rek adik saya yang di Aceh, kemudian sambil menunggu giliran, saya mencari kursi kosong yang disediakan buat nasabah.

Terdengar suara teller memanggil ”no antrian seratus tiga belas (113)”. Dalam hati saya, alhamdulillah tidak lama lagi. Panggilan antrian pun terus berlanjut. Hingga ke 116. Berdirilah seorang kakek, umurnya mungkin sudah diatas 70. kulitnya sudah mengeriput. Rambutnya telah menunjukan perubahan warna menjadi putih. Memakai baju kemeja putih, dan celana bahan cokelat. Kepala nya tertutup kopiah hitam.

Pak Satpam menyapa ”Ada yang bisa saya bantu pak?” sang kakek mengeluarkan surat berukuran setengah A4, terlaminating, dari kejauhan saya dapat melihat ada pas photo backround merah dan berkopiah hitam, serta baju putih, dalam foto tersebut. ”saya mau ambil pensiunan”.

Pak satpam kemudian bertanya kepada atasannya, apakah bisa melalui bank ini? Karena kakek tersebut juga membawa buku nasabah atas nama beliau sendiri pada bank itu. Kemudian buku tabungan beliau di cek oleh teller. Karena si kakek mau tau berapa uang ditabungan beliau, sebab anaknya bilang sering transfer (tabung kata kakek)  kerening kakek itu.

”Antrian seratus delapan belas (118)” teller satunya lagi memanggil no antrian saya. Saya menuju meja teller, menyerahkan form transfer yang telah saya isi berserta dengan uangnya. Sekarang saya semakin dekat berdiri dengan kakek, sehingga terdengar pembicaraan teller dengan kakek.
”Bapak mohon maaf, uang ditabungan bapak tinggal (... tidak terdengar suara siteller) (saya tidak tau berapa persisnya, yang pasti tidak ada yang bisa diambil). Sikakek bilang ”Anak saya bilang dia sering nabung ke no rekening saya”. Teller kemudian menjelaskan ”Bapak, anak bapak bukannya menabung, tapi malah melakukan penarikan lewat ATM”. Teller kembali melanjutkan ”ini tanda penarikan lewat ATM, 1 jt,1jt,500,50,75,700 ...(sampai halaman terkhir) dan ini sisanya”.

Sang kakek terdiam kaku, beliau sudah sangat tua. Berbicara saja terengah-engah, suara nya sudah tak terdengar. Teller menanyakan lagi ”ATM bapak siapa yang pegang?” kakek menjawab ”Anak saya, dulu saya pernah minta bantuan dia untuk mengambilkan uang satu juta”. ”Anaknya dimana sekarang?” Kakek hanya diam, dan terus bernafas.

”Terima kasih bapak, uang nya telah terkirim, masih ada yang bisa dibantu” Teller yang melayani transaksi saya, menyodorkan kertas warna kuning untuk saya simpan. Saya pun meninggalkan Bank tersebut, sambil melihat kepada sang kakek yang dipenuhi wajah kesedihan.

Sampai diluar, saya tidak langsung pulang, tapi duduk ditangga teras bank tersebut, membuka Netbook untuk cari tau info no telf travel perjalanan Bogor – Bandung. Beberapa saat kemudian, sang kakek keluar dan duduk ditangga juga, 2 meter dari kanan saya. Beliau sampil memasukkan surat-surat dan KTP nya, dalam sebuah amplop. Kepala nya menunduk, melihat keatas, kiri dan kanan.

Saya tinggalkan fokus dengan informasi di situs travel yang sedang saya cari, Dan saya lakukan konekting dengan sang kakek, untuk merasakan dan memahami apa yang beliau fikirkan. Saya langsung merasa (cepat konekting, mungkin karena didalam sudah saya lakukan sebelumnya) ”Perasaan sedih hadir dalam diri saya, mata saya berkaca-kaca, dan butiran bening mengaburi pandangan saya. Selain itu yang muncul dalam diri saya, sebuah pertanyaan mengapa seperti ini dan mengapa t.e.g.a”.

Sang kakek kemudian berdiri dan melankah menuju keluar halaman bank. Dan naik ankot menuju laladon / bubulak.

Ada kesedihan, haru, kasihan dan juga diselimuti marah dalam diri saya. Kesedihan merasakan apa yang dirasakan oleh sang kakek. Kasihan, usia nya yang sungguh sangat dan bukan lagi bisa dikatakan muda, uang yang mungkin bisa beliau nikmati dimasa tua habis.

Sementara kemarahan dalam diri, karena : Bagaimana bisa terjadi, bagaimana bisa t.e.g.a seorang anak berperilaku kepada bapaknya seperti itu? Tapi saya sadar, kemarahan kepada anak si kakek itu, tidak wajar saya marah kepadanya. Karena, pasti ada hal  (informasi) yang belum lengkap saya dapatkan, untuk segera saya sikapi demikian.

Saya duduk dan terdiam sejenak. Memory saya kembali kemasa saat-saat detik terakhir bersama keluarga sebelum tsunami. Setelah itu saya melakukan perenungan, bahkan muncul pertanyaan dalam diri, bagaimana dengan kehidupanku saat aku tua seperti beliau kelak? Ada pelajaran dan hikmah yang tersirat dalam diri. Sebuah pesan singkat, bertebaran berupa suara ”Jadilah orang baik”.

Shahabat, mari kita kirimkan doa untuk si kakek, mudah-mudahan masalah yang sedang beliau alami saat ini, segera terbuka pintu penyelesaiannya. Semoga Allah mengangkat derajat, keimanan, ketaqwaan, terampuni dosa, dan diterima amal ibadah beliau, juga kita.. Amin ya Rabbal’alamin.

Bogor 26 mei 2010.

Label:


Sabtu, 15 Mei 2010

Apakah Anda pernah Bingung dan Bimbang dalam memilih 2?


Assalamu’aliakum wr.wb
Shahabat bagaimana kabar mu hari ini? Semoga sabtu yang sedang menjemput minggu, terus mengisi detik-setik waktu yang sedang berlalu semakin bermanfaat dan berguna, baik kehidupan yang sedang kita lalui perlahan maupun menuai janji Allah kelak di akhirat.

Apakah sudah membaca note saya sebelumnya? Minggu lalu saya menulis “Apakah Anda pernah Bingung dan bimbang dalam memilih?” saya tau, bila kita jawab tidak pernah sama sekali, artinya kita sedang berbohong.

Note ini merupakan bagian dari lanjutan tetang ”CHOICE”. Dalam perjalanan menuju Mind Talks Office, Lantai 3 Dentist & Dentists building. Jl.Woltermongonsidi no 7C. Sekarang menjadi tempat saya beraktivitas sehari-hari mulai 12 mei yang lalu. Difikiran saya terlintas, ide-ide pendukung untuk melengkapi note sebelumnya.

Sementara itu, terkadang mungkin setelah kita memutuskan untuk melangkah dengan mengambil salah satu pilihan yang ada. Kita semangat dan antusias melakukannya. Barangkali itu yang terjadi sama anda yang melatih dan mempraktekan tips yang saya sharingkan. Akan tetapi saat benar-benar mulai beraktivitas, muncul lagi kebimbangan. Apa penyebabnya, pengalaman saya pribadi, itu terjadi karena belum sangat Jelas perbandingan yang kita buat, antara pilihan yang tersedia. Sehingga benar-benar jelas perbedaannya.

Inilah pemikiran pendukung untuk kebimbangan atau kebingungan akan PILIHAN itu. Pilihan adalah cara Allah membuat saya untuk KOMITMEN dan berSUNGGUH-sungguh dengan pilihan yang telah saya putuskan.

Tahun 2007 saya pernah memutuskan pilihan yang membutuhkan komitmen dan kesungguhan bagi kehidupan saya. Pada tahun itu, fokus (emosi dan energi) saya terpecah menjadi dua. Fokus dengan perkuliahan atau belajar mendalami dunia training yang mengantarkan saya menjadi Motivator & Mind-Therapist sekarang ini.

Alhamdulilah, selama menjalani itu, saya benar-benar memiliki pemahaman dan emosi, ”Saya telah memutuskan untuk lebih fokus ke karir saya di dunia pengembangan diri, resiko saya tangung adalah perkuliahan kurang Fokus (bukan diabaikan atau ditinggalkan). Oleh karena itu, saya mesti sungguh-sungguh dan tetap Istiqamah, agar hasilnya sesuai dengan syariat yang telah saya ikhtiarkan. (Berfokus kepada proses, sementara hasil biarlah menjadi wewenang Allah)”.

Ditahun 2010 inipun, saya mendapat kesempatan yang diberikan oleh Allah untuk memutuskan pilihan dalam kehidupan saya. Apakah membangun karir bersama orang lain (menjadi Trainer offcer) pada salah satu perusahaan dijakarta, atau membangun bisnis sendiri bersama dengan teman-teman saya.

Menbangun karir sebagai Trainer Officer, secara financial memang akan lebih terjamin  (secara syariat) ada setiap bulan, sesuai dengan kepantasan saya saat ini. Namun disisi lain, konteks waktu, 8 jam atau lebih dalam sehari dan 5 -6 hari seminggu sudahlah menjadi milik perusahaan.

Bimbang, goyah, ragu, dan bingung adalah rasa yang berjolak terus timbul tenggelam dalam diri. Tetapi, saya menyadari, di kesempatan ini, yang mesti saya putuskan adalah cara Allah menjadikan saya, untuk KOMITMEN dan jauh lebih bersungguh-sungguh dengan keputusan yang telah saya tetapkan.

Alhamdulillah, kenyamanan dan kedamaian mengiringi dalam aktivitas terhadap keputusan yang saya pilih. Pemahaman ini cocok dan tepat bagi saya saat ini, bagi shahabat belum tentu. Namun, bila pun ada yang tepat, itu karena kesadaran menyadari pemahaman ini sekarang. Sungguh tidak ada yang baru. Wallahu’alam.

Jakarta 15 mei 2010
Mind Talks Office
Lt.3 Dentist & Dentists
Jl.Woltermongonsidi no 7 C Jakarta selatan.

Label:


Kamis, 13 Mei 2010

Apakah Anda pernah Bingung dan Bimbang dalam Memilih?


Assalamu’alaikum wr.wb
Shahabat yang baik, yang hari-harinya terus diisi dengan penuh kebahagiaan, melalui kerja nyatanya. Mudahan-mudahan kebahagiaan yang kita rasakan sekarang selalu terselimuti kepada kita. Bagi shahabat yang belum, segera Allah bahagiakan, mungkin karena saat ini sedang Bimbang dan bingung memilih, mungkin.

Bulan lalu seorang shahabat dari Malang, mengirimkan pesan keinbox FB saya. Dia ceritakan apa yang dia alami dan ingin segera keluar dari masalahnya. Inti persoalannya “Bingung dan Bimbang dalam memilih dan mengambil keputusan”.

Assalamu’alaikum wr.wb
Ana saat ini fresh graduated dari FE Sebuah kampus di kota  Malang, saat ini terkadang ana bimbang, kadang2 suka berubah-ubah- akan masa depan yang sudah ana tentukan sendiri, apa yang akan ana kerjakan pasca kampus.

Sejak 2009 awal dulu ana sudah merencanakan diri untuk menjadi seorang akademisi, menjadi dosen yang aktif menulis dan mengembangkan mahasiswa, nah dengan tujuan ana seperti ini ana sudah jauh jauh hari berencana langsung s2 setelah s1 ini akh.

Saat ini kondisi ana adalah orangtua ana tidak sanggup untuk membiayai kuliah ana s2, dan ana harus mencari sendiri, untuk saat ini alhamdulillah ditawari s2 dari MM FE tempat kampus ana kuliah S1, namun hanya SPP nya yang gratis, biaya masuk sekitar 7 juta biaya sendiri,

Ana sekarang malah berpikir untuk kerja dulu agar mandiri dan baru beberapa tahun kemudian ana baru melanjutkan s2 (tidak sesuai rencana),

Akhi, bagaimana saran antum ? Atau ana mencari kerja di kota malang sehingga ana bisa disambi kuliah ?

Shahabat yang baik.
Mungkin kita juga pernah mengalami seperti yang dihadapi oleh teman saya. Atau bisa juga dalam konteks lain yang membuat kita bingung dan bimbang dalam memilih untuk mengambil keputusan. Mudah-mudahan tips berikut ini bisa menyelesaikan dan mencapai tujuan yang kita inginkan dari masalah kita. Alhamdullillah cara ini cocok dan berhasil untuk saya. Namun, bagi shahabat belum tentu. Akan tetapi saya yakin mungkin bisa bila dipraktekkan…

  1. Bismillah doa dan niat, minta petunjuk dari Allah agar yang kita lakukan sekarang berhasil (terselesaikan masalah kita).

  1. Fahami dan sadari bahwa bingung itu dikarenakan kurang nya kejelasan. Muatan emosi antara kedua pilihan yang mau kita putuskan masih sama. Oleh karena itu,

  1. Lakukan analisa untung dan rugi terhadap hal yang kita bimbang memilihnya. Contoh: Apa keuntungan jika kita kerja, dan apapula ruginya? Apa keuntungan jika kita lanjut kuliah dan apapula ruginya?

  1. Renungilah saat menuliskan untung dan rugi, sehingga kita menemukan EMOSI yang sangat kuat antara keduanya.

  1. Carilah pendukung, referensi atau informasi lain. Untuk menperjelas kedua hal yang kita bimbangkan dalam memilihnya.

  1. Ambillah keputusan, setelah kita benar-benar memahami dan mengetahui keJELASannya. Sehingga, bila kita ditanyakan apa alasan atau mengapa kita memutuskan pilihan tersebut, kita dapat menjawab dengan penuh sadar ”Karena, Keuntungan yang kita peroleh, kerugian (resiko) dan efek kedepannya secara perencanaan manusia (tanpa mendahului Takdir Allah).

  1. Setelah memutuskan, tinggalkan menimbang tapi lakukan. Bertindak terhadap keputusan yang kita ambil.

  1. Tambatkan EMOSI kepada keputusan yang telah kita pilih dengan keYAKINan, ”Tugasku sebagai manusia adalah menjalani PROSES, sementara Hasil merupakan wewenang Allah”.

Shahabatku yang baik.
Sebagaimana sama-sama kita yakini, setiap pilihan apapun akan selalu ada resiko. Tetapi yang membedakan nya adalah cara kita dalam menyikapi resiko tersebut. Atau malah kita lebih nyaman untuk mengartikannya resiko sebagai Feedback dari Allah. Mudah-mudahan sharing pengalaman ini bisa juga cocok buat shahabat semua setelah memPRAKTEKannya...

Jakarta 14 mei 2010


Label:


Jumat, 07 Mei 2010

TEACHING POWER (Jogyakarta 23 mei 2010)


Apakah Bapak/Ibu pernah mengalami kesulitan dalam memberikan pengajaran kepada murid murid, baik itu kepada perseorangan ataupun kepada kelompok siswa/I ?

Inginkah Bapak/Ibu sebagai seorang guru / pengajar mempunyai sebuah metode mengajar yang dapat menciptakkan suasana yang menyenangkan bagi murid-murid ?

Inginkah Bapak/Ibu sebagai seorang guru / pengajar memiliki kemudahan dalam menyampaikan materi pengajaran kepada para siswa/I  dan merekapun dengan mudah menyerap materi yang Bapak/Ibu sampaikan ?

Hadirilah
TEACHING POWER
(Menjadi Guru Hebat)
(Mengajar Berdasarkan gaya Belajar Siswa)

SETELAH MENGIKUTI WORKSHOP, PESERTA MAMPU ;

•           Guru mengetahui cara berfikir positive.
Cara fikir yang tepat (posistive) menjadi hal wajib bagi guru, agar bisa menyikapi setiap persoalan siswa dengan baik, bagus, dan tepat.
(Menggunakan Metode Conversational Belief Change)

•           Guru akan mengenali gaya belajar siswa.
Gaya belajar adalah metode dan kemampuan yang dimiliki setiap orang, dalam menyerap informasi. Dengan memahami ini, guru menjadi mudah mengajarkan materi-materi ajar kepada siswa.
(Metode yang digunakan Accelerated learning with NLP)

•           Mengetahui kapan saat terbaik mensugesti (mengajar) bagi siswa.
Karena otak manusia bekerja dengan mekanisme yang terancang demikian hebatnya. Maka apabila guru memahami kondisi ini, akan membantu siswa untuk mengingat apa yang disampaikan oleh guru dalam jangka waktu lama.
(Metode yang digunakan Utilisasi Golden teaching Moment)

•           Memahami Teknik Memasuki Gelombang Alfa (Subconscious)
Otak manusia memiliki gelombang, Beta, Alfa, Theta dan Delta. Kondisi belajar yang sangat baik berada pada gelombang Alfa, dimana otak sangat siap untuk menyerap informasi. Maka bila guru memahami kondisi ini, tentu memudahkan guru dalam mengajar.
(Menggunakan Metode Waking Hypnosis dan Hypno-Teaching)

•           Mampu menjadikan anak mudah memahami dan mengingat apa yang anda ajarkan.
Karena otak manusia memiliki daya tangkap dan ingatan tak terbatas. Mengetahui cara mengingat kuat menjadi keharusan bagi guru. (Menggunakan tehnik State Anchoring)

•           Bisa membangkitkan rasa ingin tahu siswa.
Karena manusia terutama saat masa-masa usia keemasan. Pasti memiliki masa-masa rasa ingin tau sangat dalam. Sudah sepantasnya guru menutilisasi kondisi ini atau membuatnya. Sehingga proses belajar menjadi mudah dan terekam lama dalam memory siswa.
(Menggunakan metode Nesteed Loops)

•           Mampu memotivasi siswa berdasarkan karakternya masing-masing.
Karena stiap manusia terlahir memiliki karakter dan kelebihan masing-masing. Tentunya bila guru memahami karakter siswa, pasti akan membantu guru dalam memotivasi siswa untuk belajar. Sehinga guru pun tau cara dan metode apa yang tepat bagi setiap siswa.
(Menggunakan metode Multiple Inteligence)

•           Memahami mengapa anak sulit dan malas belajar.
Sebenarnya anak bukan sulit atau malas, tetapi belum menemukan dan belum tau cara belajar. Tentunya kemalasan sangat berhubungan erat dengan cara kerja otak. Dengan mengetahui cara kerja otak, pasti semakin membuat siswa mudah dan semangat belajar.
(Menggunakan metode Whole Brain)

•           Mengetahui maksud (Intention) dibalik perilaku anak.
Dalam pembelajaran NLP, ada presuposisi ”Dibalik sebuah perilaku ada niat baik”. Jika guru memahami konsep ini, maka guru mengetahui hal apa sewajarnya dilakukan dan menyikapi persoalan siswa.
(Menggunakan Metode Reframing)

SELAMA WORKSHOP PESERTA BELAJAR ;
•           Accelerated Learning with NLP (Gaya belajar)
•           Golden Teaching Moment  (5 moment terbaik untuk mengajar).
•           Hypno teaching (3 cara ampuh menguatkan apa yang disampaikan).
•           Contextual Learning
•           Multiple Inteligence (8 kecerdasan manusia)
•           Whole brain Method (Menyeimbangkan otak kiri dan kanan)
•           Neested Loop (Kekuatan metafor)
•           Utilize Method (Memanfaatkan resource yang ada sebagai alat bantu mengajar)
•           Latihan Metode Reframing (Untuk berfikir positive)
•           Latihan Metode Hakalau State (Untuk meningkatkan kesadaran).
•           Counscius and uncounscius principle (4 gelombang  otak beta Alfa Theta dan Delta).

WAKTU
Minggu 23 Mei 2010
Jam : 08.00 - 15.00
TEMPAT
Gedung Erlangga
Jl. Gedongkuning No. 132
Jogjakarta

FASILITATOR;
Rahmadsyah Mind-Therapist
Master Trainer Mind-Design Therapy
Certified Hypno-Coach from NLP Consult
Certified Master Practitioner NLP from NF-NLP Florida USA
Certified Hypnotherapy from Indonesian Board Hypnotherapy

WORKSHOP INI DIPERSEMBAHKAN UNTUK ;
•           Kepala Sekolah
•           Wakil Kepala Sekolah
•           Wali Kelas
•           Guru BK
•           Staff Pengajar
•           Orang tua Siswa
•           Dan Siapapun yang ingin
            memiliki ketrampilan
            TEACHING POWER

INVESTASI HANYA ;
Rp. 65.000,- (Pendaftaran sebelum 20 April 2010
Rp. 100.000,-) (Pendaftaran setelah 30 April 2010)
Rp. 150.000,- (Pendaftaran pada hari H)
(faslitas : Snack, Lunch, Hand-out & Sertifikat)

BONUS ;
Right Brain Test & Learning Style Test (senilai Rp. 300.000,-)

INFORMASI & PENDAFTARAN
Ibu Sari/Nurmi
0274-656 4882
0852 2874 8289

TESTIMONI ;

Bagus sekali karena saya lebih banyak mengerti apa yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dalam mendidik anak. Memahami kekurangan kita selama ini.
(C. Wiwin, Ibu rumah tangga)

Training ini menambah wawasan saya untuk mendapatkan pola mengajar untuk anak murid saya. Berkesan baik, informatif dan santai
(Fera Mulya, Guru)

Pengetahuan ilmu yang baru yang bisa diaplikasikan, baik dalam kehidupan secara umum, terlebih lagi dalam pekerjaan sebagai guru terhadap siswa maupun rekan-rekan guru lainnya
(Evie latifah, kepala sekolah SMP Salman Al-farisi Bandung)

Alhamdulillah, dengan adanya workshop ini membuat semua nya menjadi jelas tentang keberadaan saya sebagai seorang tenaga pengajar / pendidik, banyak ilmu yang bisa saya bawa pulang untuk diterapkan dimasa yang akan datang. Amin
Ramainta Laferina, SE
Guru Bidang Study

Sangat berkesan dan menggugah semangat dalam mengajar dengan cara yang lebih mudah difahami dan menjiwai anak. Lebih terkesan dengan adanya gelombang Alfa pada anak.
Tri Utamiwati
Kajur Adaftif & Normatif

Training ini sangat menarik dan menambah wawasan saya sebagai Guru BP
Partini
Guru BP

Sangat mengensankan dan menambah wawasan untuk pendidik, sehingga lebih bisa mengetahui kepribadian masing-masing anak.
Fauzah
Guru Bimbingan Konseling

Puas, menyenangkan, samangat, berkesan. Materi sesuai dengan sasaran dan kebutuhan. Banyak informasi terbaru / hangat dan Games menarik.
Dwi Rini Listiowati S,Pd
Guru BP / BK

Sangat bermanfaat dan berguna sekali materi dan pengalaman yang disampaikan. Trainernya berbakat dan berpengalaman. Bisa menguasai keadaan lingkungan, memasuki emosi kejiwaan para peserta yang hadir dan memberikan metode-metode menarik yang benar-benar sudah dipraktekkan sebelumnya.
Yunny
Staf Marketing LP3I Petukangan

Saya sangat bersyukur, karena banyak hal baru yang saya dapat, saya ketahui, yang InsyAllah dapat diaplikasikan pada proses pembelajaran disekolah kami.
HM.Syamsuddar S,E
Guru BP / BK

Excited... Apa yang disampaikan bersifat uptodate dan aplikatif untuk diterapkan disekolah. Wajib ikut tuk orang tua dan guru. Supaya bisa membimbing anak dengan betul dan sesuai dengan bakat dan minat anak.
Anisa ,S.Pd
Guru BK SMA 108 Jakarta

Label:


This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Berlangganan Postingan [Atom]