Selasa, 27 April 2010

Akhirnya datang Juga


Assalamu’alaikum wr.wb
Shahabatku yang baik, semoga tiap langkah yang telah terlewati adalah ciptaan sejarah kehidupan pribadi kita, sedang berikhtiar berharap takdir baik bagi kecemerlangan hidup, yang kita mohonkan kepada Allah.

Masih ingatkah anda acara Akhirnya datang juga di salah satu stasiun TV kita? Dimana acara tersebut dikemas dengan harapan dapat menghibur dan membuat kita tertawa. Sambil kita melepaskan kepenatan aktivitas kerja, dimana membuat urat-urat saraf menguat keras.

Para pemain pun, artis-artis yang memang berprofesi didunia hiburan (Lucu), juga ada pemain sinetron. Acara tersebut di jurii oleh Om Didi, Parto dan Desi ratnasari. Sebuah rangkaian acara, mungkin benar-benar seperti disampaikan, para pemain berakting tanpa dikasih tau naskah atau ide ceritanya. Disini mereka dituntut untuk mengalir dengan kisah alur cerita yang telah dirancang oleh crew.

Adapun yang menjadi klu untuk mereka tentang lakon yang akan dijalani adalah seragam (kostum) yang mereka kenakan. Kostumnya berbagai macam. Saya teringat, komeng pernah menggenakan kostum montir yang kotor, lengkap dengan obeng dibelakang sakunya. Ternyata dia melakoni sebagai Presiden direktur sebuah perusahaan.

Kostum yang mereka kenakan terkadang pula, sesuai dengan kisah yang akan dilakoni. Benar-benar rahasia. Para bintang tamu (pemain) hanya melakoni, mengalir saja dengan sekenario yang dinginkan. (tanpa mengetahui alur cerita).

Sementara itu, sebelum shalat isya saya membaca status Guru Asep Hairulgani (Pengasuh Pondok Pesantern Hypnotherapy Ciputat). "Kang, saya memilih TIDAK MENIKAH saja" kata perempuan pemain teater sebelas tahun lalu. " Boleh-boleh saja dan tiada nash yang mengharamkan seorang wanita melajang. Hanya saja siapapun yang ingin menimati drama terbesar dalam kehidupan dan memutuskan diri melajang, ibarat Menunggu Godot". Entah kenapa, kemudian sang sahabat ini saat sekarang telah beranak pinak dan entah telah melakonkan drama apa.

Terlepas dari contain status. Apa tujuan sesungguhnya dari kalimat yang telah tertulis disana, hanya beliau sendiri yang tau. Tapi, bagi saya, kalimat yang saya kasih bold diatas membuka cakrawala fikiran. Sungguh kata-kata drama kehidupan dan lakon mengusik fikiran saya.

Mungkin kita meyakini, bahwa hidup penuh dengan misteri. Ada orang dibesarkan dalam lingkungan orang kaya, tetapi saat dia memasuki usia karir, malah akhir kisah kehidupannya miskin. Ada orang belajar sunguh-sungguh tapi pada saat hasil ujian diumumkan, malah dia gagal dan temannya yang santai-santai saja yang lulus. Saya yakin masih banyak misteri lain yang terungkap dikehidupan kita satu-persatu.

Menyikapi kehidupan yang tak pasti, terutama dalam hal Rezeki dan jodoh. Berbagai macam bentuk cara manusia dalam menyikapi dan menjalaninya. Ada yang penuh semangat, pantang menyerah, sabar, ikhlas, pasrah. Bahkan ada juga, mungkin tidak sedikit yang putus asa, menyerah, dan yang amat disayangkan ada yang berani menjemput kematian., “mati sebelum ajal tiba” (meminjam istilah Pepeng), dan ada yang bunuh diri.

Kembali dengan “Akhirnya datang juga”. Setelah usai acara, para dewan juri ; Om Didi, Parto dan Desi memberi komentar untuk pemain. Setiap pelakon dikomentari atas sikap dan akting yang telah mereka lakoni.

Ada yang bagus, creative, mampu membaca kondisi, peka dengan signal-signal arah cerita dari crew, ada yang mengalir (mampu berbaur) dengan scenario yang telah disiapkan. Ada juga yang hanya diam saja menerima apa adanya. Terkadang ada juga pemain yang mampu membawa yang lain mengikuti alur cerita nya sendiri. Pada akhirnya, yang terbaik berhak membawa hadiah (piala) yang telah disiapkan.

Begitu pula dengan fikiran saya bertanya-tanya akan kata-kata Drama kehidupan dan lakon pada status Kang Asep. Seandainya kehidupan penuh misteri ini, layaknya “akhirnya datang juga”. Bagaimanakah Lakon yang telah aku lalui dan akan aku hadapi nanti? Apakah aku menyikapi dan menjalaninya dengan Semangat, ikhlas, sabar, syukur, taat, atau malah, ingkar, putus asa, menyerah dan kecewa?

Pertanyaan yang membuat hati bergetar “Bagaimanakah kelak aku mendengar kabar berita (komentar) yang Allah berikan, akan lakon yang telah ku lalui? Akankah aku mengengar kabar gembira sehingga mendapatkan hadiah yang telah Allah persiapkan?

Bogor 27 April 2010

Label:


Sabtu, 24 April 2010

Memahami Ujian Allah


Assalamu’alaikum wr.wb

"Sesungguhnya UJIAN itu diberikan oleh Allah, bukan untuk mengetes (menguji) seberapa kuat dan besar keimanan kita. Karena sesungguhnya Allah Maha Tau. melainkan untuk mendidik dan membimbing kita agar semakin bertambah keimanan yang telah kita miliki".

Shahabatku yang baik. Semoga waktu yang terus kita isi merupakan kesempatan-kesempatan yang kita tempatkan bagi pemuliaan kehidupan kita dunia dan akhirat. Mudah-mudahan, setiap takdir yang telah dituliskan semenjak kita dalam kandungan, merupakan hadiah pengemabangan diri dan pembelajaran dari Allah.

Beberapa waktu yang lalu, seorang teman chat dengan saya, menanyakan perihal keadaan saya dan keluarga di Aceh. Saya sampaikan kepada beliau alhamduilllah sehat walafiat, semoga juga buat beliau.

Kemudian kami diskusi tentang Allah yang maha tau terhadap apapun yang terjadi di jagad raya ini. Hatta daun yang jatuh berguguran Allah tau. Dari situ berlanjut dengan diskusi tentang Ujian, baik itu kehidupan dunia pribadi atau ujian yang dibuat dalam system hubungan manusia. Seperti ujian seleksi CPNS, ujian psikotest, ujian dikampus dan sebagainya.

Sementara itu Lumrah telah kita fahami bersama. Ujian yang dibuat itu adalah untuk mengetes supaya lebih terbukti. Mungkin sering kita dengar, ujian adalah sebagai pembukti. Karena kita belum tau, maka untuk mengetahuinya dengan cara test (ujian).

Kembali kepada topik pembahsan Allah maha tau. Terus terdiskusikan, lantas, Apakah Allah memberikan kita Ujian karena Allah ingin tau keimanan kita? Petanyaan ini, untuk memahami esensi dari Ujian.

Muncul pendapat disana, mungkin Ujian Allah bukanlah pembukti, karena Allah maha tau. Adapun ujian hidup, baik itu kepada diri saya atau kepada orang lain adalah Pembelajaran dan pendidikan langsung dari Allah. Karena bila kita merujuk kepada firman Allah dalam Al-quran. Azab dan ujian Allah kepada kaum terdahulu adalah agar menjadi pembelajaran kepada kita sekarang.

Jika pun kita meyakini bahwa orang beriman itu pasti akan diuji keimanannya, sungguh sebenarnya ujian itu adalah bagian dari pendidikan menjadi bertambah kuatnya keIMANan kita. Bila setiap ujian yang datang silih berganti, tidak menjadi pembelajaran bagi kita, itu karena kita belum menyadarinya. Bahkan mungkin berapa sering saya melewati ayat-ayat kauniah Allah, sebagai pembelajaran dan penambah keimanan bagi kita. Itu datang melalui pemebelajaran yang Allah berikan kepada saudara, teman dan sahabat kita.

Karena waktu semakin siang, saya dan beliau pun harus melakukan kerjaan yang mesti kami lakukan masing-masing. Chatingpun kami akhiri. Dan saya sangat berterima kasih atas waktu yang telah beliau luangkan serta ilmu penambah keimanan ini.

Wallahu’alam

Bogor 25 April 2010

Label: ,


Kamis, 22 April 2010

Berita Gembira Bagi Orang Sabar

Assalamu’alaikum wr.wb
Shahabat yang dimuliakan oleh Allah. Semoga jumaat ini yang penuh berkah, memberikan kita kesenangan hati, kebahagiaan, dan ketentraman jiwa. Agar kita dapat melaksanakan aktivitas kita dengan sebaik-sebaiknya usaha.

Innallaha ma’ashabirin. Sungguh Allah bersama dengan orang-orang sabar. Kalam ilahi sering kita dengarkan, saat shahabat kita membantu membesarkan jiwa, agar kita kuat dan tabah menjalani proses kehidupan yang sedang dirancang dengan rancangan terbaik oleh Allah.

Cerita kebenaran tentang rancangan terbaik Allah, yang mau saya sampaikan kepada anda semua. Bulan lalu seorang shahabat saya di Aceh. Sharing kepada saya. Beliau adalah seorang istri dari suami yang telah dikarunia oleh Allah seorang putri. Menjalani karir sebagai sebagai seorang Guru di salah satu sekolah disana.

Selain itu juga, saat itu beliau sedang menyelesaikan program magister tingkat akhir di IAIN Ar-Raniry. Sebagai seorang istri dan juga ibu dari anak yang shalehah insyAllah. Tentu ditambah dengan aktivitas ngajar dan belajar membutuhkan banyak waktu dan harus pintar-pintar membaginya.

Sehingga motivasi untuk menyelesaikan program magisternya sangat besar. Tapi dalam menjalani proses ini. Beliau saat itu merasa kenapa ada saja hambatan untuk bisa mendaftar dan ikut Sidang Thesisnya. Seakan-akan tidak fair. Kok teman-teman nya yang lain lancar-lancar aja.

Proses perbaiki satu persatu dipersiapkan. Walau demikian, tetap tidak bisa mendaftar sidang bulan lalu, melainkan bulan ini (minggu lalu) baru bisa ikut daftar dan sidang. Dan itupun jika di Acc oleh pejabat yang berwenang.

Kemudian, dia sharing kepada saya. Bagaimana caranya agar dia mampu menjalani ini dengan tenang agar tidak stress. Apa yang dialami oleh shahabat saya, mungkin juga pernah kita alami. Walau mungkin konteksnya berbeda. Dan ini adalah persoalan bagaimana menyikapi atas keputusan Takdir yang telah Allah tuliskan.

Saya menawarkan cara pandang Takdir yang telah Allah tetapkan kepada nya dengan “Apakah dengan kamu ngambek, kecewa, kesel dan saudara-saudaranya, memangnya bisa menyelesaikan persoalanmu? Tidak kan?”. Setelah itu saya lanjutkan “Kawan, mungkin penundaan jadwal sidangmu, Allah sedang menyiapkan rancangan yang terbaik untuk mu. Dengan itu kamu bisa menyiapkan atau memperbaiki thesismu menjadi lebih baik. Jika emosimu masih meluap juga, lakukan dzikir atau berwudhu.”

Dia membalas “Mungkin aku kurang sabaran Mad ya? InsyAllah aku usaha untuk menerima ini bagian dari hidupku” saya jawab “Bagus jika kamu memaknai demikian”.

Subhanallah, kemarin dia chating dengan saya. Dia mengabarkan berita gembira, kalau dia sudah sidang dan lulus dengan predikat “Cum Laude”. Kemudian dia katakan “Mad, sungguh ternyata Allah menyiapkan yang terbaik bagiku. Sabar benar-benar membawa berita gembira bagi kita”.

Bogor 23 April 2010

Label:


Senin, 05 April 2010

Tips Memaafkan Diri Sendiri


Assalamu’alaikum wr.wb
Shahabatku yang dimuliakan Allah.
Semoga sapaan saya melalui tulisan kecil ini menjadilah ia sebagai penyambung silaturahim diantara kita. Sehingga detik demi detik yang sedang kita tempuhi takdirnya, menyelimuti sejarah kehidupan kita. Mudah-mudahan anda semua dalam sehat walafiat baik jasmani dan ruhani.

Sementara itu, Kemarin saya mendapat sms dari seorang teman, yang nomornya belum tersimpan di phonebook saya. Alhamdulillah, beberapa waktu ini saya mendapat banyak teman baru, baik FB atau perkenalan langsung ke HP saya. Ada yang kirim hai salam kenal, curhat dan juga berisikan tentang NLP, Hypnohterapy dan EFT.

Sms dari teman saya yang satu ini beda diantara yang lain. Karena sms ini ternyata sungguh berharga bagi saya. Sms tersebut saya baca hampir 5 kali lebih. Kira-kira apa maksudnya, saya resapi lebih dalam, apa makna dari isi nya.

Sembari anda membaca, mungkin anda pernah mengalami atau mendengar peristiwa hampir sama saya alami. Saya tidak tau apakah itu sudah anda jadikan sesuatu yang patut untuk dilupakan atau bisa jadi memang teramnesia secara otomatis oleh fikiran anda. Namun, tips yang sebentar lagi akan anda prkatekkan setelah membaca nya sekarang. Mudah-mudahan bisa kembali membuat anda mencintai, menyayangi, menghargai dan peduli juga saya.

Pernahkah anda mengalami atau merasakannya sekarang, perasaan bersalah pada diri sendiri? Mungkin itu disebabkan oleh anda merasa bersalah kepada orang lain. Kondisi ini yang muncul dalam diri saya, setelah membaca sms dari seorang teman. Inti redaksi smsnya ”... aku kecewa dan menyesal pernah mengenal mu.”

Setelah membacanya, tiba-tiba saya menjadi merasa bersalah kepada diri sendiri dan juga kepadanya. Saya SADARI sebenarnya persaan ini muncul bukan karena sms, tetapi keputusan saya untuk menyikapi demikian. Saya SADAR, kondisi merasa bersalah diri karena cara pandang / menyikapi saja.

Untuk mengatasi kondisi ini, saya mencari makna positif dari kejadian tersebut. Karena saya sangat meyakini, Setiap kejadian yang telah menjadi TAKDIR bagi kita, sungguh itu adalah KEBAIKAN. Bisa jadi Allah mengingatkan saya untuk lebih SADAR (perhatian) kepada shahabat saya. Mungkin juga, kejadian ini menyadarkan saya untuk lebih peka dengan hal-hal kecil dalam persahabatan. Yang pasti, tips yg sedang anda baca, bisa tertulis karena merasa bersalah pada diri sendiri dan orang lain.

Berikut ini Tips memaafkan diri sendiri dan orang lain, atau sering dinamakan dengan Forgiveness Therapy.

  1. Niatkan agar Allah memudahkan dan memberhasilkan proses terapi ini…

  1. Anda bisa mencari tempat yang nyaman dan aman menurut anda, boleh sambil tiduran (berbaring), duduk bersila atau diatas kursi.

  1. Pejamkan mata anda, untuk memudahkan akses memori bawah sadar anda.

  1. Putar kembali seluruh rekaman masa berbahagia anda bersama dengan orang itu, terangkan yang anda lihat, perjelas suara yang terdengar, dan nikmati sentuhan yang anda rasakan, atau luapan emosi yang muncul kembali sekarang.

  1. Syukuri kepada Allah, bahwa anda bersamanya pernah memiliki cinta, kasih sayang, dan perhatian satu sama lain. Perbesar rasa itu sekarang. (Bila belum bisa merasakan perasaan yang timbul / masih memiliki persaan bersalah pada diri sendiri dan kepadanya, terima saja, biarkan saja ia mengalir dan timbul tenggelam).

  1. Fokus pada nafas anda. Nafas masuk dan nafas keluar.

  1. Bernafaslah perlahan-lahan, hirup lewat hidung (tahan sejenak), kemudian hembuskan kembali lewat hidung juga.

  1. Sambil anda bernafas, berdzikirlah. Anda boleh menggunakan dzikir yang biasa anda gunakan, Seperti Astaqfirullah.

  1. Sembari anda menarik nafas lewat hidung, Anda boleh menVISUALISASIkan ampunan, cinta dan kasih sayang Allah berupa warna, cahaya, atau udara masuk melalui hidung anda. Saat menahannya sejenak, Imajinasikan energi itu mengalir keseluruh tubuh anda.

  1. Hembuskan nafas anda, sambil berdzikir. Boleh bersuara atau dalam hati saja.
  2. Lakukan sampai anda merasa ada Kedamaian, Hening, Bahagia, Cinta dan Kasih Sayang dalam diri anda.

  1. Fokuskan pada emosi yang bermuara dalam diri anda, sambil anda terus mensugestikan diri untuk menguatkan perasaan itu. ”Afirmasi/sugesti ; Hening, Damai, Bahagia...”


  1. Setelah anda meMAAFkan diri, kemudian merasa nyaman, tenang, damai dan bahagia. Boleh hadirkan kembali orang itu dalam fikiran anda, anda bisa membayangkan sedang bersalaman atau berpelukan dengan nya. Sampaikan kepada nya ”Maafkan aku. Aku masih Mencintai, Menyayangi dan Memperhatikanmu. Engkau selalu ada dalam hatiku”.

  1. Alirkan emosi Kedamaian, Hening, Cinta, Kasih Sayang, Perhatian dan peduli yang anda rasakan kesuluruh tubuh anda. Sampai kesaraf-saraf terkecil sebagai respon pengalaman baru. Sehingga menjadi realita bagi diri anda mulai sekarang dan seterusnya.

  1. Ucapkan syukur kepada Allah atas pengalaman baru yang anda rasakan sekarang. Pasrahkan dan serahkan kembali semua urusan ini kepada Nya. Alhmadulillah...

Alhamdulillah, setelah saya melakukan cara diatas. Kondisi saya menjadi lebih damai Cinta dan Kasih Sayang. Sehingga saya pun kembali bisa mengisi kehidupan / hari yang saya lewati penuh kenangan indah dan bahagia. Semoga bermanfaat berhasil juga buat anda.

Bogor 19-20 Maret 2010
Rahmadsyah Mind-Therapist
081511448147

Label:


This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Berlangganan Postingan [Atom]