Selasa, 22 Desember 2009

Kisah Anak Nusantara


Assalamu’alaikum wr.wb
Shahabatku yang baik… Izinkan pengawalan kalimat dengan doa Syukur dan keselamatan bagi kita bersama. Terkhusus dihari spesial ini, Doa ampunan,Cinta dan Kasih Sayang terlimpahkan untuk Ibu yang telah melahirkan kita. Kepada kaum ibu. Sungguh kami tak kan mampu membalas jasamu...

Kemarin sore, sepulang dari Cimahi. Dalam Bus Bandung-Bogor. Saya menyaksikan acara Kisah Anak Nusantara di Trans 7. Kisah yang sungguh amat menginspirasi bagi saya, Tidak tau bagaimana dengan Anda ? Sebut saja namanya Danu. Seorang anak berusia remaja masih sedang menuntut ilmu di sekolah Dasar.

Setelah pembagian raport semesteran. Danu pulang dengan penuh kebahagiaan, menyampaikan kepada Ibunya, bahwa ia mendapat nilai terbaik. Satu persatu Danu sebutkan. ”PPKN aku 8 mak, Matematika aku 8 Mak, Bahasa Indonesia Aku 9 Mak... Aku mau terus sekolah mak, mau jadi orang pinter..”

Ibu Danu diam, dengan wajah sedih. Berat baginya menyampaikan kepada Danu. ”Semester depan, ibu gak sanggup bayar lagi SPP kamu nak...” belum selesai ibunya berkata, Danu menimpal ” Apa Mak? Danu gak sekolah lagi. Danu masih ingin sekolah terus mak. Danu mau sekolah terus. Danu mau jadi orang pintar”...

Keesokan harinya. Danu membantu ibunya dengan menjual kayu bakar kewarga desa. Hasil penjualannya dia gunakan untuk makan dan juga dia sisihkan untuk tabungan sekolahnya. Setiap selesai jual kayu bakar, dia menyampaikan IMPIANnya kepada orang lain. Kalau dia mau melanjutkan terus sekolahnya.

Sampai ada seorang bapak yang dia temui, menyampaikan niat dan impiannya, bertanya kepada Danu. ”Mau menjadi apa nanti kamu Danu?”  ”Saya mau menjadi dokter pak...” ” Seperti Habibi yang buat pesawat terbang itu ?” sahut bapak tua. Kemudian Danu menjelaskan ”Bukan pak, Dokter itu yang bekerja di Rumah Sakit. Saya mau jadi Dokter, biar bisa mengobati dan merawat ibu nanti. Coba kalau almarhum Ayah dibawa kerumah sakit, tentu bapak sembuh dan gak meninggal ”...

Sungguh Danu memiliki impian yang hebat. Dia punya cita-cita menjadi dokter dengan alasan yang sangat kuat. Alasan jelas dengan Visi yang jelas. Ingin membantu , mengobati dan marawat orang lain.

Sementara, entah kisah ini fiktif atau realita. Saya yakin, masih banyak di Nusantara, semangat Danu yang dimiliki oleh anak-anak Indonesia. Dimana mereka bermimpi untuk meraih bintang-bintang Gejora mereka.  Hidup adalah untuk menjadi orang yang bermanfaat. Seperti yang sedang dan kita lakukan sekarang...

Bispun memasuki padalarang, sang kondektur kemudian mematikan tv demi kenyamanan penumpang. Barangkali ada yang ingin istirahat. Apakah Danu mencapai Cita-cita nya ? Mungkinkah ada yang membantu Danu mewujudkan IMPIAN nya?

Bogor 22 Desember 2009

Label:


Senin, 21 Desember 2009

The lesson from life

Assalamu’alaikum wr.wb
Shahabatku yang baik… Izinkan pengawalan kalimat dengan doa Syukur dan keselamatan bagi kita bersama. Terkhusus dihari spesial ini, Doa ampunan,Cinta dan Kasih Sayang terlimpahkan untuk Ibu yang telah melahirkan kita. Kepada kaum ibu. Sungguh kami tak kan mampu membalas jasamu...


Shahabat perjuangan semuanya. berikut ini ada kisah menarik, patut kita serapi pesan-pesan kehidupan didalamnya. Terutama "manusia yang sudah diasah kesulitan baru menjadi dewasa dan matang." Artikel ini saya dapatkan dari Group FB. Selamat Menikmati...

===========================================================

The Lesson from Life

Ada seorang anak dari teman, sudah setengah tahun lulus Wisuda, tidak pergi mencari kerja, pagi tidur sampai siang, malam pergi main internet sampai tengah malam. Belakangan ini meminta uang kepada orang tuanya, mau pergi ke Amerika menuntut ilmu lebih dalam lagi. Teman ini bertanya kepada saya, mesti tidaknya dia membiarkan dia pergi. Saya menatap rambut teman saya yang banyak putihnya dalam dalam & berkata: "Jika kamu berniat agar anak kamu baik nantinya, biarkan dia pergi, tapi jangan kasih dia uang". Saya terpikir cerita keponakan saya. Dia adalah warga Amerika, dari kecil selalu berpikir mau jadi pengembara, ingin berkelana melihat lihat dunia luar, jadi ingin pergi berkeliling dunia, nanti setelah kembali mau melanjutkan sekolah di Universitas. Biarpun ayahnya seorang dokter, ekonomi keluarga memungkinkan, tetapi ayah ibunya tidak memberinya uang dan dia juga tidak memintanya dari mereka. Sesudah tamat SMA, maka dia segera pergi ke hutan Alaska untuk memotong kayu untuk menabung.

Karena di Alaska saat musim panas siang hari sangat panjang, matahari baru terbenam kira² tengah malam dan sebentar kemudian jam 3 subuh sudah terbit lagi. Jika dalam sehari dia bisa bekerja 16 jam, memotong kayu selama 1 musim, maka dia bisa menabung untuk keliling dunia selama 3 musim.

Maka setelah keliling dunia 2 tahun akhirnya kembali ke sekolah untuk meneruskan pelajaran di Universitas. Dan karena hal ini adalah dirinya sendiri yang memikirkan matang² & secara mendalam, maka jurusan pilihannya yang semestinya perlu 4 tahun untuk lulus, diselesaikannya dalam waktu 3 tahun. Setelah itu mulai mencari pekerjaan. Karirnya cukup baik, bisa dibilang searah dengan arah angin, lancar naik terus sampai ke posisi Kepala Insinyur/ Manajer Teknik. Pada suatu saat dia bercerita kepada saya dan mengatakan hal di bawah ini yang mempengaruhinya seumur hidup.

Ketika dia bekerja paruh waktu di Alaska, pernah sekali dia dan temannya mendengar teriakan erangan serigala di atas gunung. Mereka sangat cemas dan mulai mencari cari, akhirnya menemukan seekor serigala betina terjerat jebakan dan sedang merintih kesakitan. Terus dia memperhatikan alat jebakan besi yang unik dan tahu bahwa itu adalah milik seorang Pak Tua.

Pak Tua ini adalah amatiran, menggunakan waktu luangnya untuk menangkap binatang, kemudian menjual kulitnya untuk menambah kebutuhan dapurnya. Tetapi setahu mereka, si Bapak Tua tadi beberapa hari lalu karena serangan jantung telah diangkut pakai helikopter ke rumah sakit Ancrukhy untuk mendapatkan pertolongan dan dirawat sekarang.
 
Dan serigala betina ini bakal mati kelaparan karena tidak diurus. Timbul keinginan dia melepaskan serigala betina itu tetapi serigala itu sangat ganas & garang sehingga dia tidak dapat mendekat. Dia juga mengamati ada tetesan susu dari serigala betina ini dan ini menandakan bahwa di sarangnya pasti ada anak² srigala. Dia & temannya menghabiskan banyak sekali tenaga & waktu untuk mencari sarang srigala, sampai menemukan 4 ekor anak serigala dan membawa mereka ke tempat serigala betina tadi untuk diberikan susu. Dengan demikian bisa menghindarkan mereka dari bahaya mati kelaparan. Dia mengeluarkan bekal makanan sendiri untuk diberikan ke serigala betina sebagai makanan & mempertahankan hidupnya.

Malam hari masih harus berkemah di sana dekat serigala betina untuk menjaga serigala & keluarganya dari serangan binatang lain karena ibu serigalanya terjerat tidak bisa membela keamanan diri sendiri maupun anak anaknya. Hal ini terus berlangsung sampai hari kelima, saat dia mau memberi makan serigala betina, tiba² dia memperhatikan serigala tadi mulai meng- goyang²-kan ekornya. Kemudian dia tahu kalau dia sudah mulai mendapatkan kepercayaan dari serigala betina ini.

Akhirnya setelah berlalu 3 hari lagi, baru serigala betina mengizinkan dirinya didekati, membuka jeratan jebakan yang men jepitnya dan melepaskannya bebas kembali. Setelah bebas, serigala betina ini kemudian menjilat tangannya dan membiarkan dia memberikan obat luka di kakinya.

Terakhir serigala betina ini membawa anak² pergi, dengan sesekali memutar balikkan kepalanya melihat ke belakang ke arah dia. Dia terduduk di atas batu dan berpikir, jika seorang manusia bisa membuat seekor binatang buas seperti serigala menjilat tangannya dan menjadi temannya, apakah bisa tidak mungkin seorang manusia membuat manusia lain meletakkan senjatanya & berkawan?
 
Dia bertekad di kemudian hari untuk berbuat baik & menunjukkan ketulusan hati kepada orang lain, karena dari kasus ini dia mempelajari bahwa dia terlebih dahulu menunjukkan ketulusan hati, maka lawan pasti akan membalasnya dengan ketulusan juga. (Sambil bergurau dia berkata, jika demikian saja tidak bisa, maka kalah sama binatang.)

Karenanya setelah masuk bekerja, di perusahaan dia berbaik hati kepada orang lain. Per-tama² selalu menganggap orang lain berniat baik, kemudian sendiri bersikap tulus, sering kali suka menolong orang lain, tidak berhati sempit & mengingat kesalahan kesalahan kecil orang lain.

Oleh karena ini setiap tahun dia selalu naik jabatan, promosinya cepat sekali. Yang paling penting adalah dia setiap hari melewati kehidupannya dengan sangat gembira, katanya orang yang membantu orang lain adalah lebih gembira dibandingkan dengan orang yang menerima bantuan, memberi lebih baik daripada menerima.

Dia berkata kepada saya bahwa dia selalu berterima kasih atas pengalaman dia di Alaska dulu, karena ini membuat dia menerima rejeki kebajikan yang tak habis habisnya seumur hidup ini. Dan ini benar sekali, hanya sesuatu hal yang kita mau, yang bisa kita hargai, strawberry yang sudah mendapatkan embun baru akan manis, manusia yang sudah diasah kesulitan baru menjadi dewasa dan matang.

Jika ada seseorang yang tamat Universitas dan tidak tahu mau bekerja apa, maka harus membiarkan dia pergi keluar untuk diasah oleh sang kehidupan, tidak perlu memberikan dia uang, biarkan dia mencari makan dengan tenaganya, berikan dia 1 kesempatan untuk membuktikan kekuatan dirinya & mencicipi kehidupan, percaya dia pasti bisa mendapatkan sebuah pengalaman yang berguna seumur hidup.

Lamar Boschman - "I would rather my heart be without words than my words be without heart."

Label:


Sabtu, 19 Desember 2009

Apakah harus menunggu kaya, Baru berbuat baik ?


Assalamu’alaikum wr.wb

Shahabatku yang baik. Mudah-mudahan setiap hembusan nafas yang kita keluarkan, diiringi dengan kebaikan. Karena apabila kita berfikir tentang hal kebaikan, Berkata tentang Kebaikan, dan Bertindak dalam kebaikan. Tentu keberhasilan berpihak untuk kita.

Berbicara mengenai kekayaan. Khususnya kekayaan harta, sungguh mengiur untuk diikuti. Seminar entrepreneurship. Mengajak untuk menjadi pribadi kaya raya, mati sasuk syurga. Selogan yang sering dilontarkan oleh pembicara dalam seminar menjadi pengusaha. Buku-buku tentang kiat-kiat mencapai Finacial Freedom. Terus muncul pada terbitan terbaru. Tak asing karya Robber T Kyosaki, menjadi santapan bagi mereka yang menginginkan pensiun dini.

Menjadi kaya harta bukanlah kehinaan. Rasulullah dan shahabat telah menunjukkan, bagaimana sewajarnya menjadi manusia paripurna. Namun, bila salah menyikapi. Pintu kemelaratan terbuka sangat lebar, membuat kita jatuh dalam lubang maksiat.

”Kalau kita kaya, maka kita bisa beramal dan melakukan kebaikan. Sedekah, Zakat, memberikan beasiswa bagi anak dhuafa, mendirikan rumah sakit dsb.” Kalimat itu, sering terdengar dalam motivasi berwirausaha. Akan tetapi, setelah dikaji lebih dalam. Kalimat tersebut apabila diulang kembali ditelinga. Didengar dan dirasakan dengan hati. Seperti ada makna (presuposisi) lain disana, yang akhirnya melekat menjadi belief system.

Kalau kita kaya, maka kita bisa beramal dan melakukan kebaikan. Berarti, bila tidak ada uang, maka kita tidak bisa beramal. Apakah demikian ? Ada jawaban dari dalam sini. Bukankah dengan berbagi ilmu, kita bisa juga berbuat kebaikan? Jawaban berupa pertanyaan ini, Tepat diterima.

Akhir-akhir ini, saat melakukan Audit fikiran tahunan. Sepertinya ada yang kurang pas. Selama ini belief system bekerja : ”Kalau sudah berbagi ilmu, itu sudah cukup. Sama juga dengan mengeluarkan harta.” Ternyata belief ini, membuat saya salah kaprah. Padahal, tidak pernah ada ayat atau hadis yang menerangkan. Bahwa orang yang berbuat satu perkara kebaikan, akan membatalkan (memadai) kesempatan berbuat baik yang lain.

Dan jikalau dikaji lebih dalam lagi. Apakah amal ibadah sekarang, telah cukup untuk kembali tempat kekal abadi ? Ya Allah, Maafkanlah atas kekeliruan hamba. Astaqfiruallah...

Bogor 19 Desember 2009. 23.35 Wib.


Label:


Selasa, 08 Desember 2009

Upin dan Ipin : Tontonan Mendidik


Assalamu’alaikum wr.wb
Shahabat yang baik…
Izinkan saya membuka sapaan dimuka dengan doa kebahagiaan dan kesuksesan, bagi kecemerlangan hidup yang prima untuk kita semua. Saya sangat yakin sekarang anda sangat senang, sesenang aktivitas saat ini.

Tadi sore jam 3.45 saya tiba di Terimanal bis baranang siang. Mau berangkat ke Lebak bulus. Setelah menunggu selama 15 menit, kemudian bis mulai berangkat menuju tujuannya yaitu terminal lebak bulus.

Syukur alhamdulillah di bis tujuan Bogor-Lebak bulus gak ada pengamen. Jadi mau tiduran atau nonton tv menjadi pilihan masing-masing. Saat itu, chanel yang dipilih adalah TPI. Acaranya film upin dan Ipin.

Film ini memberikan kesan bagi saya, sehingga menarik fokus saya untuk tetap menyaksikannya terus. Petualangan Upin dan Ipin mengisahkan tentang ”Bajak Laut.” Sebagaimana lazimnya, Bajak Laut erat kaitannya dan berdekatan dengan Harta Karun. Baik kita baca kisah atau petulangan Sinbadpun, juga demikian.

Kemudian, tibalah upin dan ipin bersama dengan teman-temannya kesebuah pulau, dipulau tersebut ada gua. Didepan nya ada Makhluk batu Raksasa. Setibanya nya mereka disana, Raksasa tersebut menghentikan perjalanannya anak-anak kecil itu.

Raksasa : Kalian pasti ingin mengambil harta karun dalam gua ini kan? Aku adalah penjaga gua ini. Jika kalian ingin mengambilnya, maka lewati dulu aku.
Ipin       : Betul...betul...betul....betul...
Upin      : Baiklah kami sanggup.
Raksasa  : Bersiaplah kalau begitu.

Kemudian Raksasa melangkahkan kakinya untuk menginjak Upin dan teman-temannya. Tapi mereka berhasil menghindar. Upin dkk pun, melempari raksasa dengan kayu. Tapi sia-sia. Ini terus berlangsung. Hingga beberapa saat kemudian, Mei-mei ....

Mei-mei  : Hei...Stop..stop... Bergaduh itu tidak baik.
Raksasa : Ha...??? Iya betul, bergaduh itu tidak baik anak-anak. (Sambil menggoyangkan terlunjuknya) kemudian, Raksasa menwarakan.
Raksasa  :  Bagaimana kalau kita adu kecerdasan. Itu lebih bijak.
Teman Ipin : Setuju... karena saya anak pintar.

Shahabat yang baik.
Sungguh indah dan bijak pesan moral yang disampaikan. Saya membayangkan, jika film anak-anak yang ditayangkan televisi banyak mengandung pesan dan pendidikan. Tentu tontonannya menjadi bermanfaat bagi anak-anak. Sehingga, Semenjak dini, mereka telah mendapatkan pendidikan tentang kebijaksanaan dan akhlaqul karimah.

Sementara itu, masih teringat dengan jelas dikepala kita. Upin dan Ipin pada bulan Ramadhan yang lalu. Film kartun ini, begitu eloknya menyampaikan pesan-pesan agama. Bahkan sarat akan syarat sah puasa dan yang berhubungan dengannya. Secara tidak langsung, mengajarkan pembelajaran bagi yang menontonnya.

Tentu, orang tua dan yang lebih dewasa menemani adik-adik yang masih kecil, selama mereka menonton acara tersebut. Sehingga makna-makna tersirat tidak salah tafsir. Seperti film ini. Dari pada berkelahi, lebih bijak beradu ilmu. Tentu saya setuju, bahwa ilmu (kecerdasan) mendapatkannya, bukan untuk diadu. Makna lainnya. Bila sedang marah, kesal, atau hal lain. Tetap gunakanlah akal yang jernih. Gunakan kecerdasan Otak, bukan mengandalkan otot. (Wallahu’alam)

Kemudian mereka sepakat adu teka-teki. Raksasa, memulainya dengan : Pertanyaan, ”Gajah terbang meningalkan apa ?” Anak kecil itu bingung, mereka saling bertanya satu sama lain. ”gajah terbang, meninggalkan apa?”. Tiba-tiba majulah ipin dengan jawaban ”Gajah terbang meninggalkan , Tidak mungkinnya”. ”betul sekali kamu.” Kata Raksasa. Akhirnya Upin, Ipin dan teman-temannya memenangkan adu kecerdasan tersebut.

Bogor 8 Desember 2009

Label:


Senin, 07 Desember 2009

Hadir, Tidak , Mungkin ...

Assalamu'alaikum wr.wb


Shahabatku yang baik…

Semoga kabar anda adalah keceriaan dan kebahagiaan. Aktivitas yang sedang anda kerjakan sekarang, merupakan pembuka pintu-pintu datangnya rezeki dari arah yang tak pernah kita duga.

Hadir, Tidak dan Mungkin. Bukanlah kata baru terlihat dan berbunyi ditelinga kita. Seiring rutinnya kehadiran anda menyapa teman-teman di FB, begitu pula keseringan bertemunya pemberitahuan: apakah pemberitahuan anda, Hadir, Tidak atau Mungkin.

Saya ingin memperjelas kata-kata itu. Pemberitahuan yang diinformasikan oleh shahabat kita. Atau informasi yang saya kabarkan, dibuka layanan konsultasi Online lewat YM : rahmad_aceh@yahoo.com yang anda dan saya dapatkan lewat FB. Diberikan pilihan untuk memutuskan Hadir,Tidak atau Mungkin.

Sementara, setiap kali saya mendapatkan informasi. Saya memilih mungkin. Dan keseringan infonya adalah mengenai pelatihan. Undangan-undangan itu, terkadang sudah pernah saya ikuti, sehingga belum tumbuhnya Niat dan minat saya untuk mengikutinya kembali. Biasanya pemberitahuannya saya putuskan dengan pilihan MUNGKIN.

Asumsi saya. Memilih mungkin adalah penghormatan, menghargai undangan yang diberikan. Walau sebenarnya saya tidak mau mengatakan, untuk tidak. Dan kata mungkin penolakan yang halus. Menurut saya.

Syukur alhmadulillah. Hari ini saya tersadarkan. Ternyata cara yang saya lakukan selama ini, keliru atau kurang tepat. Karena dalam mengambil sikap dan perilaku, saya hanya melihat, memandang dan merasakan dari sudut yang diundang. Namun, apabila saya mengambil posisi dipihak pengundang. Ternyata, jawaban Mungkin adalah jawaban ambigu. Sehingga ini menjadi masalah dan beban baru baginya.

Karena, apabila disiapkan kursi kehadiran bagi yang MUNGKIN. Tentu menyiapkan pula konsumsi. Dimana konsumsi merupakan Fix cost dalam kegiatan pelatihan. Celakannya jika tidak hadir, maka itu tetap menjadi beban. Sebaliknya, apabila tidak dicadangkan. Yang diundang hadir, konsumsinya tidak cukup. Service pelatihan tentu menjadi kurang nyaman. Selanjutnya menjadi serba salah.

Oleh karena itu. Saya meminta maaf kepada rekan-rekan yang pernah mengundang dan saya jawab MUNGKIN. Bisajadi jawaban saya adalah masalah bagi anda. Dan bagi shahabat yang baik. Bagaimana dengan anda ?

Bogor 8 Desember 2009

Label:


Jumat, 04 Desember 2009

Profil Trainer



Rahmadsyah adalah anak ke dua dari empat bersaudara, dilahirkan di Banda Aceh, pada tanggal 22 Mei 1985.

Dibesarkan dari keluarga sederhana penuh dengan Cinta dan kasih sayang. Ayah beliau seorang Guru. Sementara Ibu Full aktivitas dirumah. Sehingga intensitas bersama orang tua lengkap beliau dapatkan.

26 desember 2004 merupakan awal sejarah perubahan dalam hidupnya. Musibah tsunami melanda Aceh meluluhlantakkan tempat tinggalnya. Kedua orang tua hilang dan meninggal dunia pada hari itu.

Harta yang dipunyai saat itu, baju kaos oblong dan celana puntung, serta duit Rp.35.000,- itulah sisa harta yang dimilikinya. Setelah tsunami tinggal di kamp pengungsian, tidur beralaskan tanah pernah dirasakannya.

Dibulan Februari 2005 dapat kesempatan untuk melanjutkan kuliah kejakarta. Beasiswa bersama dengan korban tsunami lainnya. Kemudian, Dosen beliau di IAIN mengenalkannya dengan seorang dermawan. Yang menjadi Ayah angkat di Jakarta, bapak H.Ibnu Baskoro. Ayah angkatnya merekomendasikan kuliah di STEI TAZKIA.

Selama kuliah di Bogor lah, cara pandangnya berubah. Yaitu setelah mendapatkan training motivasi pertama kali dalam hidupnya. Saat itu disampaikan oleh bapak Aris Ahmad jaya. Pada masa Pekan ta’aruf mahasiswa baru. Training motivasi sungguh berkesan baginya, karena selama di Aceh belum pernah mendapatkan  sama sekali.  Dalam hatinya terbesit ”Mungkin ini yang menjadikan, mengapa anak-anak (siswa / mahasiswa) di Ibu Kota memiliki semangat hidup dan belajar yang tinggi.” Kemudian terbesit dalam dirinya ”Saya harus menjadi MOTIVATOR”...

Semenjak itu memutuskan dirinya sebagai Agent of Change dengan cara menjadi MOTIVATOR. Kemudian sering mengikuti seminar-seminar motivasi, training of trainer dan membeli VCD live seminar seperti Pak Tung Dasem Waringin, Tommy siawira, James qwee dan Krisnamurti.

Buku-buku motivasi dan pengembangan diri menjadi konsumsi sehari-hari. Hingga suatu saat membaca buku Unlimited Power, karya Anthony Robbins. Disana dibahas tentang bagaimana mewujudkan IMPIAN. Kemudian juga aplikasi dari NLP (neuro linguistic programming).

Penasaran tentang NLP semakin besar, seiring dengan kuatnya keinginan mempelajari ilmu tersebut. Akhir 2007 ikut kelas fundamental NLP selama 2 hari bersama Pak Teddi Prasetya. Training ini sungguh menginspirasi seorang Rahmadsyah. Karena dengan NLP mampu juga menyelesaikan permasalahan emosi. Ini semakin menambah passionnya untuk terus belajar, agar dapat membantu korban tsunami yang masih trauma di Aceh.

Memasuki awal 2008, mendapat kesempatan Coaching dari Management Trainee Krisnandira, bapak Krisnawan putra. Dari sini mulai terarah dan menambah wawasan tentang dunia training.

Akhirnya, pada Mei 2008. Keinginan mempelajari NLP secara menyeluruh tercapai. Difasilitasi oleh Trainers Management Indonesia. Selanjutnya bulan agustus 2008 menlanjutkan ke Jenjang Master NLP Practitioner yang di bimbing oleh Master Trainer NLP dari Florida,USA. Guru Abdul Aziz.

Setelah menyelesaikan kurus NLP & Hypniotheray, Rahmadsyah terus belajar kepada para pakar-pakar lainnya. Seperti Bpk. Hari Subagya, Ikhwan Sopa, Bobby, Noeryanto, Eddy iskandar (EFT), Asep Hairul Gani (Ericsonian) dan juga mendapatkan bimibingan Personal Coach dari bapak Krisnamurti Mindset Motivator hingga saat ini.

Sekarang, Bapak Rahmadsyah aktif memberikan pelatihan pengembangan diri, baik in-house maupun publik training. Partner dan peserta dari berbagai kalangan. Excecutive, profesional, Entrepreneur, Mahasiswa, Guru dan karyawan. Perusahaan, Yayasan dan lembaga pendidikan (dari TK – Perguruan Tinggi). Dibawah bendera lembaga pelatihan MD Quantum bersama rekannya Bapak Syamsul Hatta. Selain itu juga melayani konsultasi, personal coach dan therapy.

Adapun pihak yang pernah bekerjasama dengan beliau :


·        PT Mahameru Indonesia
PT. Bintang Toedjoe
PT. Hydrowater
PT. Indokordsa
PT. MSMGroup
PT. Persaels
PT. Selnajaya Training
PT. Track Astra International
PT.
Tunas Daihatsu
PT. Panen Lestari Indonusa
PT. Cipta Marga Nusantara Persada

·        PT. Batu Hitam Indonesia
·        Yayasan Pelangi Indonesia
Yayasan Ulul Albab Bekasi

·        Yayasan Bhakti Insani
·        Worl Vision Indonesia
·        Worl Wild Foundation
·        Flora and Fauna Foundation
·        Universitas Padjajaran
·        Universitas YARSI
·        Universitas ESA Unggul
·        LP3I Petukangan & Sukabumi
·        SMU Fajar Hidayah
·        SMU Al-Irsyad Purwokerto


Program training yang dibawakan oleh Bapak Rahmadsyah



Anda berminat mengundang beliau untuk memberikan pelatihan pada perusahaan atau lembaga anda. Atau ingin konsultasi (personal Coach dan Therapy) Silahkan hub ;

Handphone : 081511448147
Email          : rahmadnlp@gmail.com
Home Page : www.rahmadsyahnlp.blogspot.com


Label:


Rabu, 02 Desember 2009

Akhirnya Hanya Terima Kasih


Assalamu'alaikum wr.wb
Shahabatku yang baik…
Bagaimana kebahagiaan mu hari ini? Semoga, ia selalu engkau peluk, dijaga dan dirawat agar betah bersama jiwa. Sehingga setiap kali anda dan saya berbersahabat dengan siapapun. Ada desakan dalam diri mereka menjadikan kita kawannya. Karena dalam cerahnya wajah yang kita tunjukkan, cerminan kebahagiaan dalam diri.

Tadi jam 11.40 setelah selesai perkuliahan, pulang menuju tempat istirahat. Saya bertemu dengan orang-orang yang mengabdikan dirinya demi kemanfaatan orang lain. Mereka telah memutuskan pekerjaannya pada bidang tersebut. Mungkin bagi kita dan kebanyakan orang, enggan untuk melakukan pekerjaan itu. Tapi bagi pribadi-pribadi bertanggung jawab, Kehalalan merupakan keberkahan terindah.

Sementara itu, bulan hijriah sedang kita jalani. Bagi ummat muslim ada perayaan besar bulan ini. Yaitu hari Raya Qurban. Musim ini juga banyak membawa berkah bagi penjual kambing dan sapi. Hewan qurban yang dijual tentu yang terbaik. Sebagaimana diperintahkan. Dan ini telah menjadi saksi sejarah terjadi pada habil dan qabil dalam pengorbanan mereka.

Sudah menjadi fitrah kita sebagai manusia. Naluri kita senang hal-hal yang indah dan baik. Buktinya, setiap hari kita berusaha untuk tampil prima. Ketika beranjak ketempat ibadahpun, kita dianjurkan untuk mengenakan pakaian terbaik dan dengan wewangian. Sungguh hal yang jorok dan menjijikkan tidak kita senangi.

Begitulah dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang itu. Mereka bekerja dengan kondisi yang berbau, kurang nyaman dihidung. Mungkin bagi mereka telah menjadi hal biasa. Bertemu dengan indera penciuman saja, saya mungkin juga anda kurang nyaman. Bagaimana dengan mereka melihat dan bahkan bersetuhan dengan nya ?

Jejak langkah sentuhan mereka, menghadirkan sejuta makna dalam diri. Sungguh menginspirasi, patut untuk diapresiasi. Menghargai dengan uang mungkin tidaklah banyak mereka terima. Namun lebih dari pada itu, sepantasnya dipersembahkan. Ungkapan Terima Kasih, bisa jadi hal berharga.

Terima kasih sangatlah mudah terucap dari mulut. Dihitung dari biaya, tidak sedikitpun mengurangi simpanan kita. Namun terkadang, dizaman kompetisi ini, dua kata itu menjadi sulit bagi sebagian orang. Entah enggan, atau merasa jatuh martabat nya. Namun ini kenyataannya.

Dekat tempat saya tinggal. Ada seorang bapak berkacamata, rambut sudah memutih, kulitnya tidak sekencang kita lagi. Mengenakan baju putih, celana biru. Topi yang beliau kenakan bertuliskan Satpam. Setiap pagi dan siang hari, saya menyaksikan beliau menyebrangi siswa-siswi sekolah dasar yang bahagia itu. Dengan penuh cinta dan kasih sayang. Tugasnya mungkin kita anggap kecil. Mungkin tidak disadari, berapa anak telah beliau hidarkan dari kecelakaan lalu lintas? Sungguh ungkapan Terima kasih, sepatutnya kita berikan.

Di hotel berbintang daerah slipi. Saya pernah melihat, bagaimana seorang anak muda, sedang membersihkan lantai tempat kita buang hajat. Tidak hanya itu, tempat yang kita duduki melepaskan hasratpun, Setelah dia bersihkan dengan pembersih. Kemudian di lap mengunakan tangannya, memastikan tidak ada sisi yang tak dibersihkan. Jabatan mereka mungkin pada level terbawah dalam struktur organisasi. Tapi saya tidak dapat membayangkan. Apakah hotel tersebut masih ada pengunjungnya, bila tanpa ada mereka? Sungguh patas penghargaan Terima kasih.

Bila ramadhan telah tiba. Biasanya, sebagian orang mulai kebingungan. Karena pembantu selama ini yang selalu siap meringankan tugas rumah tangga, akan segera mudik. Bahkan ada yang berani menawar gaji dua kali lipat, agar tidak mudik. Sehari saja pembantu sakit. Kita bisa merasakan betapa besar kontribusi mereka. Sungguh mereka pantas mendapat terima kasih.

Demikian juga kehidupan berumah tangga. Ungkapan terima kasih kepada istri atau suami adalah mutlak. Karena ia sudah rela untuk menua bersama Anda. Sebagai anak, kita telah dibesarkan dengan penuh cinta dan kasih sayang oleh ayah ibu kita. Tidak hanya orang tua kandung, tetapi juga kepada mertua. Yang telah percaya dan menitipkan putri tercintannya kepada anda.

Bahkan, bapak Gede prama pernah bertutur. Orang-orang yang membenci, menfitnah dan berbuat jahat kepada anda. Sepantasnya anda beri penghargaan terima kasih kepada mereka. Karena merekalah, kita menjadi tau dan faham akan makna Cinta dan Kasih Sayang.

Shahabatku yang penuh Cinta kasih
Masih terlalu banyak dalam kehidupan ini patut kita ungkap dengan Terima kasih. Bukan hanya hal-hal besar, tetapi kita mulai dari hal terkecil disekeliling kita. Karena sesuatu yang besar, dulunya bermula dari yang kecil.

Akhirnya, Hanya Terima kasih yang bisa saya ucapkan kepada anda. Hingga huruf terakhir ini, masih setia bersama saya. Dan orang-orang yang saya ceritakan tadi. Mereka adalah Pembersih Tinja.

Bogor 3 Desember 2009


Label: ,


Selasa, 01 Desember 2009

Karakter adalah keberhasilan anda

Assalamu’aliakum wr.wb


Shahabat yang baik…

Bagaimana kabar anda hari ini? Mudah-mudahan limpahan Cinta dan Kasih Sayang Allah selalu bersama kita, sebagaimana manifestasi kibaran-kibaran Cinta dan Kasih Sayang yang kita bentangkan.


Dua hari yang lalu, saya ada janji bertemu dengan seorang Shahabat belajar, saat ikut kelas NLP Course bareng. Jam 2 kami janjian di dekat Pom bensin Jalan Baru. Jam 14.05 saya tiba disana. Beliau saat itu masih sedang ada tamu lain. Jadi saya tunggu meetingnya selesai terlebih dahulu.


Kabetulan, dulu saya pernah mampir ketempat kerja nya. Jadi dikenalkan juga dengan team kerja beliau. Sehingga sambil menunggu, saya bisa ngobrol bersama teamnya. Ternyata mereka disini sedang melakukan rekrutmen karyawan baru. So, kesempatan bagi saya untuk mendalami ilmu rekrutmen.


Sementara itu, mungkin anda masih ingat tulisan saya sebelumnya (Memahami pola pikir atasan) ? Nah, obrolan sayapun mendekati hal itu juga lah. Apalagi saat kami sedang sharing, tiba-tiba datang kandidat baru, meaplly lamarannya. Surat lamaran nya berbeda dengan yang lain, kertas yang digunakan bukan seperti lazimnya ; kuarto A4, dan CV nya pun diprint dengan tinta warna.


Model seperti ini ternyata menarik hati team shahabat saya. Dia langsung memberi tanda bintang pada absensi kandidat. Terus dia bilang ”Patut dipertimbangkan, ada niat, dia sudah mengeluarkan modal”.(Bagi anda sedang melamar kerja barangkali ini perlu anda perhatikan).


Beberapa saat kemudian, shahabat saya menghampiri dan mengajak ngobrol ditempat lain. Menariknya, pembicaraan berlanjut tentang dunia profesional ditempat kerja. Beliau banyak sharing tentang pengalaman hidupnya berkarir hingga bisa seperti sekarang.


Nah, Tema artikel ini saya pilih ”Karakter adalah Keberhasilan Anda”. Ternyata, keberhasilan seseorang ditentukan dari karakter yang dimliki oleh orang tersebut. Bahkan, karakter mendominasi kesukesan seseorang dibandingkan dengan IQ yang dia punya.


Shahabat saya cerita, beliau baru saja mempromosikan salah seorang salesnya menjadi Supervisor. Kandidat ini, dari segi kepintaran (Ditinjau IP) tidak terlalu berprestasi dan pintar-pintar amat. Tetapi ada hal lain membuat nya prestasi ditempat kerja. Dia mempunyai semangat dan kegigihan yang pantang menyerah. Keinginan belajar apa yang belum diketahui pun sangat tinggi.


Aspek lain juga. Setiap kali menerima intensive, dia selalu menyisihkan untuk biaya iklan jualan nya. Seperti membuat spanduk dengan mencantumkan no kontak pribadinya. Biaya pembuatan iklan ini, tidak pernah diminta ganti kepada perusahaan. Lanjut cerita Shahabat saya. Sehingga hal ini juga yang menyebabkan, mengapa dia selalu mendapat Closing sale terbanyak dibadingkan yang lain.


Waktupun menunjukkan jam 16.15 wib, sayapun pamitan pulang. Karena beliaupun mau lanjut meeting hasil interview hari ini dengan temannya.

Shahabat...


Menjadi renungan bagi diri, saya tidak tau dengan anda? Sudahkah kita memiliki Karakter yang tepat demi kesuksesan karir sedang kita jalani sekarang ?


Bogor 30 November 2009

Label:


This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Berlangganan Postingan [Atom]