Minggu, 06 Juni 2010

Kepantasan mengatakan "Peserta trainingku Puas"


Assalamu’alaikum wr.wb
Shahabatku yang berbahagia, semoga hari kedua dari minggu ini menumbuhkan semangat, gairah dan antusias baru bagi kita. Setelah masa liburan yang telah kita lewati, terisi dengan indah dan memesona jiwa. Mudah-mudahan peristirahatan itu telah cukup memuaskan bagi pengumpulan energi keberhasilan serta kecemerlangan hidup kita.

Sementara rasa itu sungguh kuat sekali untuk keluar. Hasrat untuk bertanya ”Kapan kepantasan ku sebagai trainer mengatakan bahwa peserta ku PUAS”. Bahkan terkadang aku menuliskan testimoni yang telah mereka isi dalam form yang tersedia. Kemudian aku bagikan rasa kehabagian itu kepada orang lain melalui milist dan note FB ku.

Bukan terkadang, malahan sering. Dalam iklanku menyampaikan manfaat yang akan diraih setelah pembaca mengikuti kelas training ku. Disana juga aku lampirkan, orang-orang yang telah merasakan manfaat dan hasil dari training ini.

Ada rasa ketidakpuasan dalam diri. Seolah testimoni perserta yang merasakan kepuasan dan kebahagiaan setelah training, itu hanya karena efek luapan emosi dari perencanaan dan design training, agar peserta mendapatkan dan merasakan sensasi, pengalaman jiwa dan raga. Sehingga itu menjadi rekaman bagi myelin serta memory di bawah sadar.

Pendapat seperti ini tidak jarang pula aku dengar. Ungkapan dari peserta publik atau bahkan dari pemegang keputusan di sebuah perusahaan. ”Efek dari training yang sebelumnya, hanya satu minggu pak, setelah itu perserta kembali ke kondisi awalnya lagi”. ”Perasaan (bahagia, semangat, introspeksi, tobat) hanya dialami dalam ruangan, setelah itu kembali lagi ke defaultnya”.

Kembali ke pertanyaan yang bergelora dalam hati ini. ”Kapan kepantasanku mengatakan perserta ku puas dan telah berubah”. Sementara aku sadari pengalaman (dengan kehidupan dan perkembangan diriku). Perubahan aku dapatkan, karena setelah training mendapatkan COACHING dari guru-guruku.

Aku jadi teringat dengan pendapat seorang senior di milist para trainer. Mungkin asumsi berfikir beliau tepat untuk menjawab pertanyaanku. ”Kepantasan kita sebagai trainer (adalah seorang manusia biasa) untuk melakukan perubahan kepada peserta, setelah kehidupan kita terlebih dahulu berubah. Kemudian, diantara 100% perserta yang hadir, patut kita syukuri 10% diantara mereka benar-benar mendapatkan pencerahan dan perubahan dalam hidup nya dari training kita sampaikan (Pada hari itu)”.

Mungkin dari pertanyaan ini pula. Aku melihat banyak diantara para seniorku melakukan pertemuan-pertemuan pasca training (Refreshment) bagi pesertanya. Rasa tanggung jawab memastikan bahwa alumni benar-benar sudah memahami dan menguasai ilmu yang pernah dibagikan dalam kelas formal. Aku juga pernah bertemu dengan seorang seniorku. Dimana ia melayani alumninya hingga larut malam dirumahnya, beliau memberikan bimbingan kepada alumninya, agar mahir dan mampu mengaplikasikan ilmu tersebut, dalam kehidupannya sehari-hari.

Barangkali, jawaban untukku atas pertanyaan kepantasan mengatakan pesertaku puas serta mendapatkan pencerahan, setelah ”Aku mengizinkan, mengikhlaskan dan meluangkan waktuku buat para peserta training/alumni (bimbingan pasca training), diiringin dengan niat, keinginan dan kemauan dari pesertaku, untuk terus bertanya-bertanya dari pemahaman telah mereka dapatkan.” Wallahu’alam.

Jakarta 31 mei 2010

Label:


Komentar: Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]





<< Beranda

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Berlangganan Postingan [Atom]